Ayam Goreng Kalasan, Warisan Rasa Manis-Gurih dari Yogyakarta

cheriscafe.com – Di tengah hiruk-pikuk wisatawan yang mengantre di Malioboro atau candi-candi megah di Yogyakarta, aroma harum Ayam Goreng Kalasan sering kali menjadi penutup sempurna bagi petualangan kuliner. Hidangan ini bukan sekadar ayam goreng biasa—ia adalah perpaduan manis santan, rempah halus, dan tekstur kremesan renyah yang membuat lidah bergoyang. Mari kita telusuri sejarah, rahasia rasa, hingga cara menikmatinya seperti orang lokal.

Asal Usul: Dari Desa Kalasan ke Meja Dunia

Ayam Goreng Kalasan berasal dari Desa Kalasan, sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, yang juga dikenal karena Candi Kalasan—candi Buddha abad ke-8. Konon, resep ini lahir dari tradisi keluarga Mbok Berek, seorang pedagang legendaris pada era 1970-an. Ia mempopulerkan ayam kampung yang direbus lama dalam santan kelapa manis, lalu digoreng hingga kulitnya kecokelatan.

Nama “Kalasan” kini menjadi merek dagang kuliner—mirip seperti “Soto Lamongan” atau “Gudeg Yu Djum”. Warung-warung di sepanjang Jalan Solo (dekat Bandara Adisucipto) hingga Prambanan masih mempertahankan resep asli, meski kini banyak varian modern bermunculan di mall dan aplikasi ojek online.

Rahasia Rasa: Manis Santan, Rempah Halus, Kremesan Renyah

Keunikan Ayam Goreng Kalasan terletak pada tiga elemen utama:

  1. Ayam Kampung Muda Biasanya menggunakan ayam jantan berusia 4–6 bulan agar dagingnya empuk tapi tetap kenyal. Ayam negeri jarang dipakai karena teksturnya kurang “nendang”.
  2. Ungkep Santan Manis Ayam direbus (diungkep) selama 1–2 jam dalam campuran:
    • Santan kental
    • Gula merah (bukan gula pasir)
    • Daun salam, serai, lengkuas
    • Bawang merah-putih, ketumbar, kemiri Proses ini membuat bumbu meresap hingga tulang, sekaligus menciptakan air rebusan kental yang nantinya menjadi kremesan.
  3. Kremesan: “Mahkota” Ayam Kalasan Sisa air ungkep disaring, ditambah tepung beras dan telur, lalu digoreng hingga mengembang menjadi serpihan renyah. Kremesan ini harus rapuh tapi tidak berminyak, dan menjadi penyedap utama saat dicampur nasi.

Cara Penyajian: Sederhana Tapi Menggoda

Di warung asli, Ayam Goreng Kalasan disajikan dengan:

  • Nasi putih hangat
  • Sambal bawang (cabai rawit, bawang putih, garam, jeruk nipis)
  • Lalapan (timun, kemangi, kolplay)
  • Kremesan melimpah

Beberapa tempat menambahkan tempe goreng atau tahu bacem sebagai pelengkap. Minumnya? Es jeruk atau teh manis hangat untuk menyeimbangkan rasa manis.

Tips Menikmati Seperti Orang Jogja

  1. Datang sebelum jam 12 siang – stok ayam kampung biasanya habis sore hari.
  2. Pilih potongan paha atas – paling juicy dan berdaging.
  3. Campur kremesan dengan sambal – sensasi renyah-pedas-manis dalam satu suapan!
  4. Jangan lewatkan kremesan basah – beberapa warung menyajikan versi “kremesan mentah” yang lebih lembut.

Variasi Modern

  • Ayam Kalasan Oven – versi lebih sehat dengan santan rendah lemak.
  • Ayam Kalasan Geprek – ditambah sambal bawang super pedas.
  • Kalasan Crispy – dilapisi tepung roti ala KFC, populer di kafe kekinian.

Rekomendasi Tempat (2025)

Nama Warung Lokasi Keunggulan
Ayam Goreng Mbok Berek Jl. Solo km 12 Resep asli, kremesan melimpah
Ayam Kalasan Bu Wir Pasar Kalasan Harga terjangkau, ayam besar
Sekar Jagat Prambanan View candi, suasana tenang

Ayam Goreng Kalasan bukan sekadar makanan—ia adalah cerita tentang kesabaran (ungkep berjam-jam), kehangatan keluarga (resep turun-temurun), dan identitas Yogyakarta yang manis di lidah, hangat di hati. Saat Anda mengunyah daging empuk dengan kremesan yang berderak, rasakan bagaimana satu hidangan sederhana bisa membawa Anda ke gang-gang desa Kalasan di tahun 1970-an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *