cheriscafe.com – Lumpia Semarang bukan sekadar camilan, melainkan ikon kuliner yang telah menjadi kebanggaan warga Jawa Tengah. Rolade khas ini, dengan isian rebung segar dan daging yang gurih, telah merambah dari gang-gang sempit Semarang hingga meja makan di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Lahir dari perpaduan budaya Tionghoa-Peranakan dan tradisi Jawa, lumpia ini kini menjadi simbol rasa autentik yang tak tergantikan. Pada 2025, dengan maraknya tren kuliner viral di TikTok dan Instagram, Lumpia Semarang kembali mencuri perhatian generasi muda. Mari kita telusuri sejarah, resep rahasia, dan daya tarik lumpia legendaris ini.
Sejarah dan Asal-Usul Lumpia Semarang
Lumpia Semarang pertama kali diciptakan pada awal abad ke-20 oleh imigran Tionghoa di kawasan Pecinan Semarang, khususnya di daerah Gang Lombok dan Pintu Gesik. Nama “lumpia” berasal dari dialek Hokkien lun-pia yang berarti “gulungan adonan”. Namun, versi Semarang unik karena menggunakan rebung (tunas bambu) muda sebagai isian utama, bukan sayuran biasa seperti lumpia Singapura atau versi Tionghoa murni.
Pionirnya adalah Lumpia Gang Lombok milik Mbok Giyem, yang mulai berjualan sejak 1930-an. Resep turun-temurun ini kemudian diadopsi oleh kedai-kedai legendaris lain seperti Lumpia Bu Rum (sejak 1950-an) dan Lumpia Djawa Solo yang membawa cita rasa Semarang ke ibu kota. Pada 1970-an, lumpia ini mulai diekspor ke Belanda dan Amerika oleh diaspora Semarang, menjadikannya “ambassador” kuliner Indonesia di luar negeri. Kini, dengan sertifikasi Halal MUI dan kemasan modern, lumpia Semarang mudah ditemukan di minimarket dan platform e-commerce seperti GoFood atau Shopee Food.
Ciri Khas dan Rasa yang Bikin Ketagihan
Apa yang membedakan Lumpia Semarang dari lumpia biasa? Kulitnya tipis dan renyah, terbuat dari tepung terigu halus yang digoreng hingga kecokelatan sempurna tanpa minyak berlebih. Isiannya sederhana tapi harmonis: rebung segar cincang halus (60-70%), daging ayam atau sapi cincang, telur, wortel, dan bumbu rahasia seperti bawang putih, ebi kering, serta kecap manis. Tidak ada kol atau sawi yang mendominasi—fokusnya pada tekstur renyah rebung yang kontras dengan daging lembut.
Saus kacangnya adalah “jiwa” lumpia: kacang tanah sangrai halus, ditambah gula merah, bawang goreng, dan sedikit asam jawa untuk rasa manis-gurih-asam yang seimbang. Disajikan panas dengan irisan timun dan acar lombok, satu gigitan lumpia langsung meledakkan rasa umami di mulut. Kalori per porsi (2-3 buah)? Sekitar 300-400 kcal, cocok untuk camilan sehat jika tidak berlebihan.
Varian Lumpia Semarang | Isian Utama | Harga Rata-rata (2025) |
---|---|---|
Lumpia Klasik | Rebung + Ayam | Rp 15.000 – 20.000/pcs |
Lumpia Basah | Sama, tanpa goreng | Rp 12.000/pcs |
Lumpia Spesial | + Telur Puyuh | Rp 25.000/pcs |
Lumpia Jumbo | Double isian | Rp 30.000/pcs |
Rekomendasi Tempat Makan Terbaik
Semarang punya ratusan penjual lumpia, tapi berikut kedai legendaris yang wajib dicoba:
- Lumpia Gang Lombok (Jl. Gang Lombok No. 2) – Yang tertua, antrean panjang sejak subuh. Buka 06.00-12.00 WIB.
- Lumpia Bu Rum (Jl. Pandanaran) – Saus kacang paling creamy, cabang di Jakarta dan Bandung.
- Lumpia Gang Pinggir (Gang Pinggir) – Varian modern dengan rebung organik.
- Lumpia Semarang Mbok Berek – Populer di luar kota via online, pengiriman beku hingga 48 jam.
Di Jakarta, coba Lumpia Semarang H.A. Gang Lombok di Pantai Indah Kapuk atau mall-mall besar. Untuk yang di luar Jawa, banyak franchise seperti Lumpia Semarang Original yang menjaga resep asli.
Mengapa Lumpia Semarang Tetap Relevan di Era Modern?
Di tengah banjir makanan cepat saji, lumpia ini bertahan karena keaslian dan cerita di baliknya. Generasi milenial dan Gen Z kini mengadaptasinya menjadi konten viral: dari “mukbang lumpia challenge” hingga fusion seperti lumpia sushi atau lumpia isi keju. Pandemi COVID-19 justru meningkatkan penjualannya via delivery, dengan omzet tahunan mencapai miliaran rupiah.
Bagi wisatawan, lumpia adalah “souvenir kuliner” wajib dari Semarang—mudah dibawa, tahan lama, dan selalu dirindukan. Pemerintah Kota Semarang bahkan memasukkan lumpia ke dalam festival tahunan Semarang Night Carnival untuk promosi wisata.
Lumpia Semarang adalah bukti bahwa kuliner sederhana bisa jadi legenda abadi. Dengan rebung segar yang renyah, saus kacang yang adiktif, dan sejarah panjang, ia tak hanya mengenyangkan perut, tapi juga jiwa. Baik Anda warga Semarang yang rindu atau pendatang yang penasaran, satu porsi lumpia cukup untuk jatuh cinta. Segera kunjungi kedai terdekat atau pesan online—siapa tahu, gigitan pertama ini jadi awal petualangan kuliner baru Anda!